Masyarakat dan Perubahan Iklim



Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Hai sobat, kali ini tulisan saya membahas tentang reaksi masyarakat terhadap perubahan iklim.
Masyarakat dan perubahan iklim merupakan dua hal yang selalu berkaitan dan tidak bisa dipisahkan karena setiap kegiatan manusia yang dapat menghasilkan gas rumah kaca akan mengakibat efek rumah kaca meningkat dan membuat terjadinya perubahan iklim.

Pembuatan postingan ini dilatar belakangi oleh adanya lomba yang diadakan Oxfam, Eastern Indonesia Climate Adaptation Network dan yang paling penting adalah karena peubahan iklim memang sudah sangat terasa di bumi persada kita ini dan harus membuat kita sadar agar tidak melaksanakan kegiatan yang dapat menyebabkan perubahan iklim.

Apakah itu Oxfam?

Oxfam adalah singkatan dari Oxford Committe for Famine Relatief yang merupakan konfederasi Internasional dari tujuh belas organisasi yang bekerja bersama di 92 negara sebagai bagian dari sebuah gerakan global untuk perubahan, membangun masa depan yang bebas dari ketidakadilan akibat kemiskinan.

Oxfam dibentuk oleh sekumpulan orang di Oxford, Inggris pada tahun 1942. Bermula dari keprihatinan mereka terhadap masalah kelaparan dan penderitaan yang dialami oleh para warga sipil pada saat perang dunia kedua.

Oxfam di Indonesia telah berkarya selama 50 tahun dan telah melakukan banyak bantuan terhadap masyarakat Indoneisa yang membutuhkan.

Maka dari itu, Oxfam mengadakan Lomba Blog yang bertemakan "Masyarakat dan Perubahan Iklim".

Oxfam mengadakan Lomba Blog ini pasti bukan tanpa alasan, Oxfam ingin tahu bagaimana reaksi dan tanggapan masyarakat terutama masyarakat Indonesia terhadap Perubahan Iklim.

Pertama-tama kita harus tahu dulu apa itu perubahan iklim? 


Ulugalungjie
Perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi berupa distribusi pola cuaca dalam waktu jangka panjang.

Perubahan iklim diakibatkan oleh banyak hal, beberapa contohnya adalah sebagai berikut:
Ulugalungjie

  1. Efek rumah kaca, efek rumah kaca merupakan suata hal yang penting dalam kelangsungan kehidupan di muka bumi persada ini karena dengan efek rumah kaca dapat membuat suhu bumi menjadi tetap hangat dan layak untuk adanya kehidupan makhluk hidup. Namun, dengan aktivitas manusia yang tidak memperhatikan sebab-akibat dari yang mereka kerjakan membuat gas rumah kaca semakin meningkat. Salah satu kerjaan manusia yang dapat menyebabkan efek rumah kaca adalah penggundulan hutan, dengan gundulnya  hutan dapat mengakibatkan meningkatnya jumlah karbon dioksida di atmosfer. Contoh gas rumah kaca adalah karbon dioksida, metana, dan dinitro oksida. efek rumah kaca sangat berpengaruh dalam perubahan iklim karena dapat meningkatkan suhu bumi jadi meningkatkan dan membuat atmosfer bumi semakin menipis.
  2. Sampah, sampah sangat berpengaruh dalam perubahan iklim apabila tidak dikelola dengan baik karena setiap 1 ton sampah padat dapat menghasilkan kurang lebih 50 kg gas metana.
  3. Bahan bakar fosil, penyebab perubahan iklim selanjutnya adalah bahan bakar fosil, contohnya batu bara, petroleum, dan gas alam yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik pengganti kincir angin, pembakaran kayu untuk mendapatkan panas, dan mengembangkan perindustrian. Namun, dampak dari pembakaran bahan bakar fosil adalah dihasilkannya karbon dioksida yang merupakan salah satu gas rumah kaca dan akan memperbesar efek dari rumah kaca. 


Pada saat sekarang ini, sepertinya perubahan iklim merupakan hal yang terlihat biasa namun sangat merugikan, terutama bagi masyarakat Indonesia.

Kerugian-kerugian akibat terjadinya perubahan iklim dirasakan oleh:
  1. Masyarakat, masyarakat Indonesia terutama anak-anak sangat merasakan dampak dari perubahan iklim. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) merupakan penyakit yang paling banyak membunuh masyarakat Indonesia terutama balita, kemudian penyakit diare dan ini cenderung meningkat.
  2. Petani, kerugian akibat perubahan iklim yang sangat ekstrim juga dirasakan oleh para petani di seluruh Indonesia. Produktivitas hasil kerja para petani di Indonesia jadi menurun dan membuat para petani tersebut rugi besar. Itu disebabkan karena cuaca sekarang ini sudah tidak dapat diprediksi, seperti cuaca hujan yang tidak bisa ditebak kapan akan turun.  
  3. Nelayan, selain karena penghasilan akan berkurang karena kurangnya ikan di laut juga membuat mereka rugi karena harus berpindah rumah karena air laut yang semakin naik dan mengikis semua daerah pantai.
Tindakan yang perlu kita lakukan untuk sedikitnya mengatasi perubahan iklim adalah:
  1. Menjaga perilaku hidup sehat, masyarakat harus secara dini menjaga perilaku hidup sehat, menjaga lingkungan, dan tidak menganggap remeh penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
  2. Melakukan penanaman pohon, terutama di hutan-hutan yang sudah gundul. Dengan adanya penanaman pohon dapat membuat karbon dioksida lebih berkurang karena pohon merupakan salah satu makhluk hidup yang menerima karbon dioksida dan melepaskan oksigen.
  3. Mengurangi/memanfaatkan sampah, kita dapat memanfaatkan sampah dengan mendaur ulang kembali atau dengan memanfaatkan sampah tersebut. Seperti: membuat kerajinan, dan lain-lain.
  4. Menggunakan pupuk organik, tindakan ini terutama harus dilakukan oleh petani. Sebaiknya petani mengganti pemakaian pupuk kimia dengan pupuk organik karena pupuk organik baik untuk lingkungan.
  5. Sosialisai, untuk mengantisipasi hal tersebut Pemerintah harus memberikan sosialisasi atau pelatihan untuk petani-petani di Indonesia tentang "Bagaimana Cara Mengetahui Perubahan Iklim dan Cara Menghadapinya".
Dari tulisan ini kita harus bisa lebih sadar akan bahayanya perubahan iklim, sehingga kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat dan tidak merusak bumi kita sendiri.

Semoga artikel saya kali ini bermanfaat, namun yang paling penting adalah semoga menjadi juara di lomba yang saya ikuti ini. hehehe...
TERIMA KASIH atas kunjungannya, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya butuhkan karena saya sangat sadar, artikel saya ini memiliki banyak kekurangan.