Pukul 14.00, bel berbunyi tanda waktu belajar selesai. Gery dan Icha meninggalkan kelasnya masing-masing. Pada saat Gery berjalan ia bertemu dengan Icha, namun ada yang berbeda pada Icha hari ini, baru kali ini bertemu dengan sahabatnya Gery ia tidak menyapanya.

Gery      : (Gery pun heran dan menghampiri Icha, dengan wajah heran ia bertanya) Cha’ kamu kenapa?

Icha        : (dengan wajah sedih campur marah Icha menjawab) nggak tau ah gelap

Gery      : (dengan wajah yang masih heran Gery membalas) hmmm.. kamu, kamu marah ya sama aku?

Icha        : (dengan keadaan marah sambil memegang pinggangnya Icha mengusir Gery) udah..udah..udah, sana aku dah malas sama kamu

Gery      : (masih sangat heran Gery bertanya) kamu galak banget sich?

Icha        : (masih marah Icha menjawab) Trus ku galak emang kenapa? Masalah buat loh.

Gery      : (Gery menenangkan Icha) yaya.. nggak usah marah-marah  terus donk, bisa nggak ngomongnya baik-baik. Bagaimana kalo bicaranya di taman.

Icha        : (masih marah dan sedikit ngambek Icha menerima ajakan Gery) iya...

Gery dan Icha pergi ke taman dan duduk di bawah pohon yang rindang.

Gery      : (masih heran dan sangat ingin tau apa yang terjadi, Gery bertanya) sebetulnya kamu kenapa Cha’? kok kamu marah-marah begitu sama aku?

Icha        : (dalam keadaan sedih Icha menjawab) kamu sih, di saat-saat ini kamu dah jarang mmemerhatikan aku ... ( dan dalam keadaan sedih campur cemburu Icha melanjutkan pembicaraannya) terutama pada saat kamu dekat sama Aqila anak kepala sekolah itu, kalo gitu mending persahabat kita putus.

Gery      : (dalam keadaan kaget Gery merespon) ah... jangan..jangan donk, oh mungkin karena kamu cemburu yach? (Gery menjelaskan kepada Icha) aku dekat sama Aqila itu bukan karena aku cinta sama dia melainkan karena aku sibuk belajar untuk persiapan lomba Olimpiade Matematika se-kab. Wajo. Tolong ngertiin aku yach..

Icha        : (dalam keadaan sedikit tenang walau masih sedikit ngambek Icha menjawab) iya dech, kamu juga sich nggak bilang-bilang, jadi aku marah kayak gini dech..

Gery      : (sedikit tenang dan lega karena sudah tau penyebabnya, Gery bertanya) terus mau kamu apa?

Icha        : (menjelaskan kepada Gery) aku mau kamu memerhatikan aku dan membalas setiap smsku.

Gery      : (sudah tenang dan senang) haha.... iyaiya.. maaf yach.. senyum donk...

Icha        : (masih sedikit ngambek) ih, ketawa..

Gery      : (dalam keadaan senang dan berusaha membuat Icha tersenyum) nggak usah marah yach, udak kamu senyum donk..

Icha        : (sudah tidak sedih Icha pun tertawa) haha.. iya dech..

Gery      : (memohon kepada Icha) sekarang kita baikan yach dan persahabatan kita tidak boleh putus.

Icha        : (senang karena ternyata Gery memang sahabat yang baik) iya..

Gery      : (mengajak  Icha pulang) yuk kita pulang!!

Icha        : (menerima ajakan Gery) yuk..