Osmosis Biologi
JUDUL :
OSMOSIS
TUJUAN : Mengetahui
Perubahan Yang Terjadi Terhadap Kentang Dengan
Menggunakan Peristiwa Osmosis.
LANDASAN TEORI/ TEORI SINGKAT:
OSMOSIS
merupakan proses perpindahan molekul-molekul zat pelarut, terutama air, dari
tempat berkonsentrasi rendah ke tempat berkonsentrasi tinggi dengan melewati
sekat/ membran selektif permeabel (semipermeabel). Membran semipermeabel adalah
membran/ sekat yang hanya dapat dilewati oleh molekul-molekul air. Molekul-molekul lain, seperti molekul gula dan protein, tidak dapat melewati membran tersebut. Proses osmosis akan berhenti jika kedua larutan di tiap sisi membran telah mencapai konsentrasi yang sama (isotonis).
membran/ sekat yang hanya dapat dilewati oleh molekul-molekul air. Molekul-molekul lain, seperti molekul gula dan protein, tidak dapat melewati membran tersebut. Proses osmosis akan berhenti jika kedua larutan di tiap sisi membran telah mencapai konsentrasi yang sama (isotonis).
Peristiwa Hemolisis terjadi apabila bahan yang
memiliki konsentrasi tinggi dimasukkan ke dalam larutan yang memiliki
konsentrasi rendah. Itu terjadi karena tekanan di dalam bahan tersebut
meningkat dan bahkan menyebabkannya menggelembung. Jika hal tersebut terjadi
terus-menerus, bahan tersebut dapat pecah seperti balon yang meletus.
Peristiwa Plasmolisis terjadi apabila bahan
yang memilki konsentrasi rendah dimasukkan ke dalam larutan yang memiliki
konsentrasi yang lebih tinggi. Itu terjadi karena molekul-molekul pada bahan
tersebut akan tersedot ke luar sehingga bahan tersebut akan mengerut.
Peristiwa Isotonis terjadi apabila bahan dan
larutan memiliki konsentrasi yang sama.
ALAT/ BAHAN :
1.
3 buah gelas ukur
2.
1 buah kentang
3.
Air suling
4.
Garam
5.
Timbangan
CARA KERJA :
1.
Siapkan bahan-bahan tersebut di atas meja,
2.
Iris/ potong kentang menjadi tiga bagian,
3.
Berat semua irisan kentang harus sama, yaitu 5
gr yang diukur dengan menggunakan
timbangan,
4.
Masukkan air ke dalam gelas ukur masing-masing
100 ml.
5.
Wadah A, masukkan garam sebanyak 30 gr.
6.
Wadah B, masukkan garam sebanyak 5 gr.
7.
Wadah C, hanya air.
8.
Setelah itu, masukkan kentang ke dalam gelas
ukur tersebut.
9.
Tunggu sekitar 30 menit dan amati perbedaannya.
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA:
Wadah
|
Berat kentang sebelum dimasukkan ke dalam larutan
|
Berat kentang setelah dimasukkan ke dalam larutan
|
Keadaan kentang sebelum dimasukkan ke dalam
larutan
|
Keadaan kentang setelah dimasukkan ke dalam
larutan
|
A
Larutan garam 30%
|
5 gr
|
3 gr
|
Keras, terang
|
Lunak, kecoklatan, terapung ke
permukaan air
|
B
Larutan garam 5%
|
5 gr
|
5 gr
|
Keras, terang
|
Sedikit lunak, sedikit kecoklatan, melayang di dalam air
|
C
Air suling
|
5 gr
|
30 gr
|
Keras, terang
|
Keras, terang, tenggelam
|
1.
Keadaan
kentang setelah dimasukkan ke dalam wadah A, B, dan C.
a.
Keadaan kentang dalam wadah A, yaitu lunak,
kecoklatan, dan terapung ke permukaan. Ini terjadi karena molekul-molekul dari
kentang tersedot ke luar oleh larutan garam yang memiliki konsentrasi yang
lebih tinggi.
b.
Keadaan kentang dalam wadah B, yaitu lunak,
sedikit kecoklatan, dan melayang dalam air. Ini terjadi karena pengaruh larutan
garam.
c.
Keadaan kentang dalam wadah C, yaitu keras,
terang, dan tenggelam. Molekul-molekul air masuk ke dalam kentang karena konsentrasi kentang yang lebih tinggi
daripada air.
2.
Berat kentang setelah dimasukkan ke dalam wadah
A, B, dan C.
a.
Berat kentang dalam wadah A, yaitu berkurang
karena larutan garam memiliki konsentrasi lebih tinggi daripada kentang
sehingga molekul-molekul dalam kentang tersedot ke luar dan membuat berat
kentang menjadi berkurang.
b.
Berat kentang dalam wadah B, yaitu sama karena
konsentrasi kentang dan larutan garam sama.
c.
Berat kentang dalam wadah C, yaitu bertambah
karena kentang memiliki konsentrasi lebih tinggi daripada air sehingga
molekul-molekul air masuk ke dalam kentang.
3.
Variabel bebas, yaitu pengaruh garam dan air
suling.
Variabel terikat, yaitu keadaan kentang
setelah dimasukkan ke dalam larutan garam dan air suling.
KESIMPULAN:
Peristiwa osmosis adalah proses perpindahan molekul-molekul
zat pelarut, terutama air, dari tempat berkonsentrasi rendah ke tempat
berkonsentrasi tinggi atau sebaliknya dengan melewati sekat/ membran selektif
permeabel (semipermeabel).
Keadaan zat terlarut akan memiliki perubahan atau sama,
tergantung konsentrasi masing-masing zat terlarut dan pelarut.